Sabtu, 30 September 2017

Tanpa Pupuk Kimia, Padi pun Bisa Tumbuh Subur dan Hasil Memuaskan ! Budidaya Padi Organik dengan Sistem SRI (System of Rice Intensification) Organik !! Sistem Tanam Sitatu / Satu Lubang Satu Tanaman


SRI (System of Rice Intensification) Organik 




Pertanian bagi Indonesia adalah sektor yang sangat penting dan berpengaruh baik secara ekonomi, sosial, bahkan politik. Hal itu terkait pada penyediaan kebutuhan pangan pokok, terutama pada komoditas padi sebagai komoditas pangan utama. Hampir seluruh penduduk negeri ini tergantung pada padi sebagai makanan pokoknya. Padi menjadi komoditas yang sangat strategis dari beberapa aspek. Oleh karena itu, kapasitas produksi padi nasional menjadi salah satu permasalahan yang menonjol.


Upaya untuk meningkatkan produksi padi dapat ditempuh dengan dua pendekatan, yaitu :ekstensifikasi dengan membuka lahan sawah baru di daerah tertentu; dan intensifikasi, berupa kebijakan dan cara-cara tertentu untuk meningkatkan produktivitas lahan yang sudah ada. Akan tetapi di Indonesia, salah satu usahanya adalah mengolah lahan pertanian yang ada dengan sebaik-baiknya untuk meningkatkan hasil pertanian dengan menggunakan berbagai sarana seperti Sapta Usaha Tani. Sapta Usaha Tani merupakan kegiatan pengolahan tanah yang tepat, pengairan yang teratur, pemilihan bibit unggul, pemupukan, pemberabntasan hama dan penyakit tanaman, pegolaha pasca panen dan pemasaran (Ashari, 2010).

 Fr. Henri de Laulanie, SJ adalah seorang Pastor Jesuit asal Prancis merupakan orang yang pertama kali dikembangkan SRI di Madagaskar. Dia mempublikasikan metode temuannya pada tahun 1983. Metodologi ini disebut Ie Systme de Riziculture Intensive (bahasa Perancis). Dalam bahasa Inggris populer dengan nama System of Rice Intensification disingkat SRI.

 Baru ada tahun 1994 sebuah lembaga swadaya masyarakat bernama Tefy Saina dan Cornel International Institute for Food and Agriculture Development (CIIFAD) mulai bekerjasama dalam pengembangan SRI. Melalui bantuan CIIFAD, metode SRI menyebar ke negara lain. Nanjing Agricultural University di Cina dan Agency for Agriculture Research and Development (AARD ) melakukan percobaan pertama di luar Madagaskar pada tahun 1999.

Nah sebelum lebih jauh Apa sih sebenarnya hubungan SRI dengan Organik ? 


Dalam praktek dan uju coba di berbagai negara menemukan bahwa metode SRI berhasil menekan serendah mungkin input produksi.  Hal ini sejalan dengan upaya para aktivis pertanian organik untuk mengolah tanah secara berkelanjutan. Hasilnya, ditemukan hubungan konservasi air pada sistem budidaya padi SRI dengan upaya konservasi tanah yang dianut pada budidaya padi organik. Saat ini, banyak para petani organik yang menerapkan budidaya padi dengan metode SRI.


Pola pertanian padi SRI organik merupakan perpaduan antara metode budidaya padi SRI yang pertamakali dikembangkan di Madagaskar, dengan metode budidaya padi organik dalam praktek pertanian organik. Metode ini akan meningkatkan fungsi tanah sebagai media tumbuh dan sumber nutrisi tanaman. Dengan sistem SRI organik daur ekologis akan berlangsung dengan baik karena memanfaatkan mikroorganisme tanah secara natural. Pada gilirannya keseimbangan ekosistem dan kelestarian lingkungan akan sellalu terjaga. Di sisi lain, produk yang dihasilkan dari metode ini lebih sehat bagi konsumen karena terbebas dari paparan zat kimia berbahaya.

Melalui sistem ini kesuburan tanah dikembalikan sehingga daur-daur ekologis dapat kembali berlangsung dengan baik dengan memanfaatkan mikroorganisme tanah sebagai penyedia produk metabolit untuk nutrisi tanaman. Melalui metode ini diharapkan kelestarian lingkungan dapat tetap terjaga dengan baik, demikian juga dengan produk akhir yang dihasilkan, yang notabene lebih sehat bagi konsumen karena terbebas dari paparan zat kimia berbahaya.


Pemilihan metode budidaya padi organik secara SRI bisa menghasilkan produk akhir berupa beras organik yang memiliki kualitas tinggi sebagai beras sehat, dilihat dari beberapa aspek berikut:
  • Aspek lingkungan, dengan menghilangkan penggunaan pupuk dan obat-obatan kimia dan manajemen penggunaan air yang terukur secara tidak langsung telah membantu mengkonservasi lingkungan.
  • Aspek kesehatan, bagi konsumen produk yang dihasilkan akan lebih sehat dan menyehatkan, karena tidak terkandung residu zat kimia berbahaya yang dapat menimbulkan berbagai macam penyakit dalam tubuh manusia.
  • Produktivitas tinggi, bagi produsen atau petani, penerapan metode ini bisa meningkatkan hasil panen yang pada giliranya menghasilkan keuntungan maksimal.
  • Kualitas yang tinggi, produk  yang dihasilkan memiliki kualitas yang lebih baik dibanding dengan produk konvensional, sehingga harganya pun tentunya akan lebih baik.

Prinsip budidaya padi organik SRI

  • Tanaman bibit muda berusia kurang dari 12 hari setelah semai ketika bibit masih berdaun 2 helai
  • Bibit ditanam satu pohon perlubang dengan jarak minimal 25 cm persegi
  • Pindah tanam harus sesegera mungkin (kurang dari 30 menit) dan harus hati-hati agar akar tidak putus
  • Penanaman padi dengan perakaran yang dangkal
  • Pengaturan air, pemberian air maksimal 2 cm dan tanah tidak diairi secara terus-menerus sampai terendam dan penuh, namun hanya lembab (irigasi berselang atau terputus)
  • Peningkatan aerasi tanah dengan penggemburan atau pembajakan
  • Penyiangan sejak awal sekitar 10 hari dan diulang 2-3 kali dengan interval 10 hari
  • Menjaga keseimbangan biota tanah dengan menggunakan pupuk organik

Keunggulan budidaya padi organik SRI

  • Tanaman hemat air, Selama pertumbuhan dari mulai tanam sampai panen memberikan air max 2 cm, paling baik macak-macak sekitar 5 mm dan ada periode pengeringan sampai tanah retak (irigasi terputus)
  • Hemat biaya, hanya butuh benih 5 kg per hektar. Tidak memerlukan biaya pencabutan bibit, tidak memerlukan biaya pindah bibit, tenaga tanam kurang, dll.
  • Hemat waktu, ditanam bibit muda 5 – 12 hari setelah semai, dan waktu panen akan lebih awal
  • Produksi meningkat, di beberapa tempat mencapai 11 ton per hektar
  • Ramah lingkungan, tidak menggunaan bahan kimia dan digantikan dengan mempergunakan pupuk organik (kompos, kandang dan mikro-oragisme lokal), begitu juga penggunaan pestisida.

Langkah-langkah budidaya padi organik dengan metode SRI

Padi terdapat dua jenis, padi sawah dan padi gogo, bedanya terletak pada ada atau tidak adanya air. Pada saat ini kita akan membahas tentang budidaya padi sawah. Padi dapat tumbuh pada ketinggian 0-1500 meter dari permukaan laut dengan temperatur 19-27 derajat celcius, memerlukan penyinaran matahari penuh tanpa naungan. Angin berpengaruh pada penyerbukan dan pembuahan. Padi menghendaki tanah lumpur yang subur dengan ketebalan 18-22 cm dan pH tanah 4 – 7. Sebelum memulai budidaya padi organik, langkah yang paling awal adalah menyiapkan benih yang baik.

1. Penyemaian





Hal pertama yang dilakukan dalam budidaya padi organik adalah menyemai benih. Kegiatan pertama adalah melakukan seleksi benih. Pemilihan benih ini dimaksudkan supaya kita menanam benih yang benar-benar baik. Benih padi yang digunakan untuk luasasn 200 meter persegi adalah sebanyak setengah kilogram.Untuk mengecek baik tidaknya benih bisa dilakukan dengan menguji benih dalam air, benih yang baik adalah benih yang tenggelam, sementara itu benih yang mengapung adalah benih yang kurang baik, biasanya benih yang mengapung adalah benih yang kopong ataupun benih yang telah tumbuh.

Untuk memastikan benih yang tenggelam tersebut benar benar baik, maka uji kembali benih tersebut dengan memasukannya kedalam air yang sudah diberi garam. Larutan air garam yang cukup untuk menguji benih adalah larutan yang apabila dimasukkan telur, maka telur akan terapung. Benih yang baik untuk dijadikan benih adalah benih yang tenggelam dalam larutan tersebut. Benih  yang telah diuji lalu direndam dalam air biasa selama 24 jam kemudian ditiriskan dan diperam 2-3 hari ditempat yang lembab hingga keluar calon tunas dan  kemudian disemaikan pada media tanah dan kemudian pupuk kompos sekitar sebanyak 10 kg.  Setelah umur semai 7-12 hari benih padi sudah siap ditanam. 

2. Pengolahan lahan

Pengolahan lahan untuk penanaman padi sawah dilakukan dengan cara dibajak dan dicangkul. Biasanya dilakukan minimal 2 kali pembajakan yangkni pembajakan kasar dan pembajakan halus yang diikuti dengan pencangkulan: Total pengolahan lahan ini bisa mencapai 2-3 hari. Setelh selasai, aliri dan rendam dengan air lahan sawah  tersebut selama 1 hari. Pastikan keesokan harinya benih yang telah disemai sudah siap ditanam, yakni sudah mencapai umur 7-12 harian, perlu diingat, usahakan bibit yang disemai tidak melebihi umur 12 hari mengingat jika terlalu tua maka tanaman akan sulit beradaptasi dan tumbuh ditempat baru (sawah) karena akarnya sudah terlalu besar.

4. Penanaman


Sebelum ditanam, lakukan pencaplakan (pembuatan jarak tanam), jarak tanam yang baik adalah jarak tanam sesuai dengan metode SRI yakni tidak terlalu rapat, biasanya 25 x 25 cm atau 30 x 30 cm. Lakukan penanaman dengan memasukkan satu bibit pada satu lubang tanam. Penanaman jangan terlalau dalam supaya akar bias leluasa bergerak.

5. Perawatan

Pada penanaman budidaya padi organik dengan metode SRI yang paling penting adalah menjaga aliran air supaya sawah tidak tergenang terus menerus namun lebih pada pengaliran air saja. Untuk itu, setiap hari petani biasanya melakukan control dan menutup serta membuka pintu air secara teratur.  Berikut panduan pengairan SRI:
  • Penanaman dangkal, tanpa digenangi air, mecek-mecek, sampai anakan sekitar 10-14 hari
  • Setelah itu, isi air untuk menghambat pertumbuhan rumput dan untuk pemenuhan kebutuhan air dan melumpurkan tanah, digenangi sampai tanah tidak tersinari matahari, stelah itu dilairi air saja.
  • Sekitar seminggu jika tidak ada pertumbuhan yang signifikan dilakukan pemupukan, ketika pemupukan dikeringkan dan galengan ditutup
  • Ketika mulai berbunga, umur 2 bulan, harus digenangi lagi, dan ketika akan panen dikeringkan
Pemupukan biasanya dilakukan pada 20 hari setelah tebar, pupuk yang digunakan adalah kompos sekitar 175-200 kg. Ketika dilakukan pemupukan sawah dikeringkan dan pintu air ditutup. Setelah 27 hari setelah tebar, aliri sawah secara bergilir antara kering dan basah.
Beberapa hama yang sering menyerang tanaman padi diantaranya burung, walang sangit, wereng dan penyakit ganjuran atau daun menguning.
Cara penanganannya bisanya dengan cara manual, membuat orang-orangan sawah untuk hama burung, penyemprotan dengan pestisida hayati seperti nanas, bawang putih dan kipait atau gadung, serta untuk penyakit biasanya dengan cara mencabut dan membakar tanaamn yang sudah terkena penyakit daun menguning. Untuk pencegahan harus dilakukan penanaman secara serentak supaya hama dan penyakit tidak datang, penggunaan bibit yang sehat, pengaturan air yang baik, dan dengan melakukan sistem budidaya tanaman sehat yang cukup nutrisi dan vitamin sehingga kekebalannya tinggi.
Hama lain yang sering menyerang adalah  hama putih,  thrips, wereng, walang sangit, kepik hijau,  penggerek batang padi, tikus , dan burung. Sementara itu penyakitnya adalah penyakit bercak daun coklat, penyakit blast, Busuk pelepah daun, fusarium, penyakit kresek atau hawar daun dan penyakit tungro.

6. Panen

Padi mulai berbunga pada umur 2-3 bulan bulan dan bisa dipanen rata-rata pada umur sekitar 3,5 sampai 6 bulan bulan, tergantung jenis dan varietasnya. Pada luasan lahan 200 meter persegi, untuk padi yang berumur pendek (3,5 bulan) biasanya diperoleh 2 kwintal gabah basah, setara dengan 1, 5 kuintal gabah kering atau 90 kg beras.  Setelah dipanen, padi bisa dijual langsung, atau juga dijemur dulu sekitar 1-2 hari baru kemudian dijual, atau setelah dijemur digiling baru dijual berupa beras ataupun untuk dikonsumsi sebagiannya.



 SEKIAN DAN SEMOGA BERMANFAAT

JAYALAH PETANI INDONESIA

 








Cara dan Tutorial Pembuatan Kompos dengan MOL ! Pupuk Kompos !! Pupuk Organik

CARA PEMBUATAN KOMPOS ATAU PUPUK ORGANIK


Selamat datang dan terimakasih atas kunjungan anda.
Baiklah sesi ini saya akan membahas tutorial Tentang Pembuatan Kompos. Mungkin ada beberapa yang masih belum paham apa sih itu kompos dan bagaimana cara membuat kompos. Sering juga muncul anggapan bahwa kotoran hewan mereka anggap itu merupakan kompos, karena mereka belum paham bahwa apa sih sesungguhnya kompos itu dan apa saja bahan untuk pembuatan kompos ? Berikut saya akan ungkap tuntas tentang cara pembuatan kompos beserta alat dan bahannya. 
Bahan kompos sangatlah banyak, semua yang merupakan bahan organik yang berasal dari tumbuhan maupun hewan itu semua dapat dijadikan kompos. Namun perlu diperhatikan prosentase dan komposisinya.

Bahan :
  1. Sampah seperti dedaunan, gedebog dan lain sebagainya yang berasal dari tumbuhan. (*BAHAN SEGAR)
  2. Dedaunan kering, damen kering merup[akan bahan karbon.
  3. Kotoran hewan ternak, baik kotoran ayam, kotoran kambing ataupun kotoran sapi.
  4. Katul sebagai stater.
  5. yang berasl dari hewani ada daging, tulang, bulu ayam, ikan dan lainnya.
  6. Mol atau EM4.

Alat : 
  1. Cangkul
  2. Garu
  3. Sabit
  4. Ember 
  5. Terpal atau penutup lainnya atau bisa juga dibuatkan kandang atau rumah kompos

Proses Pembuatan : 
  1. Langkah awal kita larutkan MOL Rumen sebagai Dekomposer, atau bisa juga kita pakai EM4.
  2. Sebagai lapisan paling bawah kita pakai damen atau bahan kering.
  3. Setelah bahan kering kita lapisi diatasnya bahan segar seperti dedaunan segar, gedebok dan yang lainnya.
  4. Kemudian kita lapisi kotoran hewan.
  5. Setelah itu kita taburi bekatul sebagai stater secukupnya saja.
  6. Langkah selanjutnya kita tabur atau siramkan larutan MOL atau EMP4 memakai gembor.
  7. Ulangi langkah tersebut sampai ketinggian maksimal 1,5 m dengan urutan yang sama.
  8. Untuk konsentrasi larutan MOL atau EM4 (1 : 4) 
  9. Sedangkan untuk konsentrasi bahan komposnya 20% bahan segar : 20% : 60 % bahan kering.
  10. Balik setiap 3-7 hari sekali, semakin cepat dibalik semakin cepat pula kompos siap diaplikasikan.
  11. Hindari sinar matahari langsung dan hindari pula air hujan.


Ciri - ciri Kompos yang siap diaplikasikan :
  1. Tidak Berbau.
  2. Tidak Panas.
  3. Tidak Mengandung air namun tidak basah.


SEKIAN SEMOGA BERMANFAAT
JANGAN LUPA HARUS DICOBA 

SALAM SUKSES UNTUK PETANI INDONESIA
SEJAHTERA MENGGUNAKAN KOMPOS
MANDIRI MELALUI ORGANIK

Kamis, 28 September 2017

PELUANG USAHA DENGAN MEMANFAATKAN LIMAH RUMAH TANGGA ! CARA MEMBUAT PUPUK ORGANIK CAIR DENGAN REBUNG ! POC (Pupuk Organik Cair) MOL (Mikro Organisme Lokal)

POC (Pupuk Organik Cair) Solusi Pertanian Organik dan Ramah Lingkungan
KELOMPOK TANI KONCO TANI KELURAHAN SUCENJURUTENGAH
KEC. BAYAN KAB. PURWOREJO JAWA TENGAH

Pertanian Organik merupakan adalah sistem budidaya yang mengandalkan bahan-bahan alami tanpa menggunakan bahan kimia sintetik. Pengolahan pertanian organik didasarkan pada prinsip kesehatan, ekologi, keadilan dan perlindungan. Yang dimaksud dengan prinsip kesehatan dalam pertanian organik adalah kegiatan pertanian harus memperhatikan kelestarian dan peningkatan kesehatan tanah, tanaman, hewan, bumi, dan manusia sebagai satu kesatuan karena semua komponen tersebut saling berhubungan dan tidak terpisahkan.
Di sini saya akan memberikan Tips dan cara membuat POC atau Pupuk Organik Cair. Adapun bahan - bahan yang saya gunakan adalah berasal dari sekeliling lingkungan kita.
Berikut adalah bahan ddan cara pembuatan :
Aalat :
  1. Ember dan tutup. 
  2. Selang/pipa waterpas yg kecil. 
  3. Solasi
  4. Paku 
  5. Palu 
  6. Sabit 
  7. Botol bekas air mineral/yg lainnya

  Bahan :
  1.  Molase/tetes tebu, gula merah, gula aren, gula pasir, tebu.
  2. Air sisa cucian beras/dele/bekas pembuatan tahu. 
  3. Isi buah maja matang/buah mengkudu. 
  4. Rebung

Cara Pembuatan :  
  1. Siapkan semua bahan dan haluskan bila perlu 
  2. Cuci alat sehingga bersih dan steril
  3. Masukkan air dalam ember 
  4. Masukkan tetes tebu dan dicampur
  5. Masukkan bahan seperti rebung/bonggol/rumen lalu aduk. 
  6. Kemudian tutup rapat dan beri saluran pembuangan gas dengan selang. 
  7. Tunggu sampe 2 minggu dan sudah siap diaplikasikan

     


    SEKIAN DAN TERIMAKASIH 
    SEMOGA BERMANFAAT

Rabu, 27 September 2017

BIDANG USAHA KREATIF MENUJU KEMAJUAN DAN KEMANDIRIAN PURWOREJO

MENUJU PURWOREJO MANDIRI


Dalam rangka mewujudkan salah satu Misi Bupati Purworejo Bapak Sebastian SE, MM, yaitu melalui salah satu Program Kegiatan Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Perdagangan Kabupaten Purworejo khususnya Bidang UMKM mengadakan Pelatihan OVOP. Acara ini dilaksanakan pada hari Kamis 28 - 30 September 2017. Adapun acara tersebut rencananya akan dilaksanakan di Universitas Negeri Yogyakarta. Tujuan daripada acara tersebut diantaranya adalah untuk mewujudkan Ekonomi Mandiri dengan Usaha Kreatif. Adapun peserta yang ikut adalah peserta yang tergabung dalam wadah INKUBASI BISNIS yang dibentuk oleh  Purworejo Ibu Dra. Titik Mintarsih selaku Kepala Bidang UMKM Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Perdagangan Kabupaten Purworejo. Peserta yang mengikuti acara tersebut sebanyak 32 orang yang terdiri dari berbagai macam bidang usaha yang mereka jalankan masing-masing.


Dalam pemberangkatan terlihat dalam Foto Ibu Dra. Suhartini, MM yang di tengah dan memakai kaca mata selaku Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Perdagangan Kabupaten Purworejo, di sebelah kanan Dra. Titik Mintarsih selaku Kepala Bidang UMKM dan di sebelah kanan lagi ada ibu Sri Suhartini, S.Sos selaku Kepala Bidang Perdagangan dan Pengelolaan Pasar. 

Diharapkan dengan adanya pelatihan tersebut akan menambah besar motivasi dan menambah besar semangat berwirausaha. Aamiin.

Senin, 25 September 2017

WANITA ANGGUN NAN SOLEHAH INI MILIK SIAPA



GADIS ANGGUN NGAKAK BARENG

Oyster Mushrooms As ATM Machines ! Mushroom Farmers Of Indonesia !

Oyster Mushrooms As ATM Machines



Maybe you all know and have often seen even very know about what oyster mushrooms. But did you know that Oyster Mushrooms (Pleurotus ostreatus) have a myriad of benefits for our bodies ???Previously I will introduce first what is Oyster Mushroom (Pleurotus ostreatus) ????Oyster mushroom (Pleurotus ostreatus) is a food fungus from the basidiomycota group and belongs to the homobasidiomycetes class with the general characteristics of the white fruit body to the cream and the semicircular hood resembling an oyster shell with a slightly concave center. Oyster mushrooms are still one relative with pleurotus eryngii and often known as King Oyster Mushroom.Here are Some Benefits of Oyster Mushroom (Pleurotus Ostreatus) For Our Body:1. Evil Kolestrol ControllerThe nutritional value of oyster mushroom is equivalent to meat. However, what distinguishes it is the content of 0% cholesterol in it. Excess oyster mushrooms compared with meat is oyster mushrooms can provide adequate nutrition without adding bad cholesterol in the body. In a study conducted by the United Statates Drugs and Andmiration also proved that eating oyster mushrooms on a regular basis can lower levels of bad cholesterol in the body.2. Improve Body ImmunityBenefits of this one oyster mushroom can already be proved by health experts. The content of vitamin C in oyster mushrooms play an important role to improve the body's immune system. In addition, oyster mushrooms also contain magnesium which is also good for the body. These contents make some experts recommend eating these plants regularly so that the immune system is maintained.3. Helps Fight Free RadicalsOyster mushrooms contain compounds that are quite important and needed by the body of riboflamin, niacin and selenium. Antioxidants in it can fight free radicals that cause the body's cells become damaged.4. Intake of Nutrition For Pregnant WomenFor pregnant women who are in need of more nutrition, can consume oyster mushrooms. Benefits of oyster mushrooms for pregnant women that is as a sufficient intake of nutrients and is needed in everyday to grow fetal growth better.5. Tumor Virus DestroyerIron is present in oyster mushrooms have an important role that helps the growth of lymphocytes. This compound serves to destroy tumor cells or viral diseases. For the adam, at least should consume 8 milligrams of iron every day while for women need 18 milligrams. One cup of oyster mushrooms has a 12 percent percentage of daily intake for men and 6 percent for women.6. Sources of Alternative Protein Oyster mushroom contains a very complete amino acid. Therefore, the protein in dried oyster mushrooms can reach 10.5-30.4% which means higher than rice which is only 7.3% and wheat is 13.2%. even more astonishing is the protein content in oyster mushrooms can be higher than in cow's milk which reaches 25.2%.7. Helps Protect Your Heart and Lower Blood PressureSubstance ergosterol in oyster mushrooms will turn into vitamin D when exposed to ultraviolet light. The role of vitamin D is here to regulate the immune enzymes and regulate the various genes that affect cell growth in the body. Vitamin D in mushrooms can also help lower blood pressure as well as maintain heart health.8. Breast Cancer PreventionIn the fungus there is beta-glucan and linoleic acid. For Beta-glucan alone can serve as a barrier to the growth of prostate cancer cells in men. While linoleic acid has a role to suppress the onset of estrogen effects that cause breast cancer in women after menopause.9. Anti BacteriaIn oyster mushrooms if when consumed it has a significant antibacterial activity. As information from a 1997 study published by the Journal of Agricultural and Food Chemistry states that, active benzaldehyde compounds in oyster mushrooms can reduce the level of bacteria that cause stress10. Reduce Prostate Cancer RiskMushrooms contain selenium that is useful to prevent prostate cancer. Because in a study states that by consuming 2 servings a day can reduce the risk of prostate cancer.11. Can Overcome LiverThe main function of the liver is as an antidote and not well maintained will be at risk for liver disease. One function of oyster mushrooms as antibakterial and antitumor that can as antidote contained in the body.12. Can Lose BodyMushrooms have a high protein content but have low calorie and cholesterol and have a high water content of up to 80%. Mushrooms are also rich in fiber so that it can lose weight.Hemmm ...Great is not it, from now on you do not hesitate anymore.



JANGAN LUPA SIMAK VIDEONYA 
https://youtu.be/6-nuqN5qO68


THANK'S

By Tresno Mushroom