TIPS MEMBUAT BAGLOG DENGAN HASIL MELIMPAH DAN TAHAN LAMA
By TITO PRABOWO (Tresno Mushroom)
Assalamualaikum Warohmatullohi Wabarokatuh
By TITO PRABOWO (Tresno Mushroom)
Assalamualaikum Warohmatullohi Wabarokatuh
Sasaran utama pembangunan nasional adalah untuk mencapai
struktur perekonomian yang seimbang, yang memiliki sektor industri yang kuat
didorong oleh sektor pertanian yang maju dan tangguh. Sektor pertanian
merupakan salah satu sektor yang mempunyai peranan yang cukup strategis dalam
perekonomian nasional, antara lain sebagai penyedia bahan pangan, pembuka
lapangan kerja, pemasok bahan baku industri, dan sebagai sumber devisa negara
(Agrina, 2009). https://youtu.be/6-nuqN5qO68
Salah satu sub-sektor usahatani yang
saat ini berkembang adalah sub-sektor usahatani tanaman pangan. Salah satu
jenis tanaman pangan yang mempunyai nilai ekonomis tinggi serta dikelola oleh
masyarakat adalah tanaman jamur. Jenis-jenis jamur yang telah memasyarakat
sebagai makanan dan sayuran serta banyak diperdagangkan di pasar adalah jamur
merang (Volvariella volvacea), jamur champignon (Agaricus bitorquis),
jamur kayu, seperti jamur kuping (Auricularia, Sp), jamur
shiitake/payung (Lentinus edodes), dan jamur tiram (Pleurotus ostreatus).
Salah satu jamur yang dimaksud adalah jamur tiram, yang lebih dikenal dengan
nama jamur kayu. Jamur tiram (Pleurotus ostreatus) dipercaya mempunyai
khasiat obat untuk berbagai penyakit, seperti lever, diabetes, anemia, dan
sebagai antiviral, antikanker, serta menurunkan kadar kolesterol (Cahyana,
1999).
Pada kesempatan ini saya akan membahas bagaimanan caranya membuat baglog supaya bisa menghasilkan jamur sesuai target dan tahan lama. Pada prinsipnya bahan dasar sama dan proses pembuatannya pun sama hanya perlu diperhatikan dalam proses awalnya yaitu pada proses pengomposan. Proses ini sebenarnya tidak menambah Cos (biaya) jadi lebih mahal, hanya membutuhkan waktu untuk proses dekomposisi / pengomposan. Namun waktu tersebut akan berbuah manis dikemuadian hari. http://bit.ly/blognyapetani
Dalam benak anda pasti muncul mengapa demikian ??? karena sepertidalam artikel saya sebelum ini sudah saya jelaskan tentang cara pengomposan dan manfaat dari proses pengomposan tersebut. Manfaatnya adalah jika proses pengomposan sempurna, maka media tersebut berarti nutrisinya menjadi naik meskipun nutrisi yang kita berikan di awal sama seperti ketika mencarpur di awal.
Berikut Kami jelaskan tata cara pembuatan Baglog versi Tresno Mushroom :
- Tabur serbuk gergaji diatas lantai lantai dan tebar hingga merata,
- Kemudian Taburkan dedak atau katul atau jagung diatas hamparan serbuk gergaji, penaburan harus menutupi hamparan serbuk gergaji agar merata.
- Kemudian bahan-bahan lain kapur kalsit atau dolomit dilakukan sama seperti penaburan dedak
- Proses selanjutnya aduk semua bahan-bahan diatas sampai benar-benar merata, setelah itu siram dengan air larutan MOL / EM4
- Kemudian aduk kembali sampai dapat dipastikan air tersebut benar-benar merata keseluruh adukan bahan tersebut
- Setelah proses pencampuran selesai kumpulkan semua adonan bahan-bahan tersebut hingga menyerupai sebuah gunung kecil
- Lalu tutupi permukaannya dengan terpal atau plastik,dalam proses ini terpal penutup harus benar-benar menutupi seluruh permukaan adonan dan apit semua tepi terpal dengan batu atau benda berat lainnya supaya air dan udara tidak dapat masuk, lakukan proses ini selama 24 jam , proses ini disebut (PENGOMPOSAN)
- Setelah proses pengomposan selesai selama kurang lebis 7-14 hari, lalu adonan tersebut siap untuk di kemas kedalam plastik atau polybag
- Masukan media ke plastik dengan bantuan potongan paralon hingga penuh kemudian padatkan, untuk ukuran plastik 18 cm x 35 cm berat rata - rata berat 1,3 kg. Proses pemadatan bisa juga dengan alat pres manual otomatis atau bisa juga dengan dipadatkan dengan tangan.
- Kemudian pasangkan cin-cin bambu atau plastik diatas sisa permukaan plastik. https://youtu.be/6- nuqN5qO68
LANGKAH -LANGKAHNYA SEBAGAI BERIKUT
Pertama pegang ujung sisa plastik lalu masukan ke lubang cincin, kemudian tarik ujung plastik dan lipat secara perlahan sehingga terbentuk lingkaran, lalu lipat plastik kebawah menutupi badan cincin lalu pasangkan TUTUP CIN - CIN.
Cara kedua bisa ditutup dengan potongan kertas atau koran bekas 10×10 cm.
Lalu ikat yang kuat dengan karet gelang
PROSES STERILISASI
Proses ini sangat menentukan hasil daripada pembuatan baglog. Karena sterilisasi akan menentukan bisa atau tidak merambatnya miselium. Jika proses ini GAGAL maka proses selanjutnya akan gagal semua. http://bit.ly/blognyapetani
Setelah proses pengatongan madia selesai :
- Siapkan alat pemanas dan bahan bakar
- Alat pengukus Bungker atau drum
- Pastikan Bungker atau drum sudah terletak diatas tungku
- Lalu isi Bungker atau drum dengan air bersih sebanyak kurang lebih 20 liter / 20 cm ketinggian air supaya tidak terbakar.
- Tata beglog yang akan disterilisasi kedalam Bungker atau drum dengan rapi sampai penuh sesuai kapasitas Bungker atau drum
- Kemudian tutup rapat permukaan Bungker atau drum dengan rapat,
- Masukan atau siapkan bahan bakar ketungku kemudian nyalakan api. untuk proses ini bisa menggunakan beberapa macam bahan bakar, misalnya kayu bakar, serbuk kayu ataupun kompor oli. Masing - masing mempunyai keunggulan dan kekurangan.
- Lakukan pengukusan selama 8 jam dalam suhu 120c° (terhitung dari air mulai mendidih bukan dari penyalaan api atau penataan baglog)
- Setelah pengukusan atau sterilisasi selesai selama 8 jam, kemudian matikan api, angkat semua baglog ,lalu biarkan sehingga baglog dingin, proses ini dinamakan (STERILISASI).
PROSES INOKULASI
Setelah proses pengukusan selesai dan baglog sudah dalam keadaan dingin maka baglog siap ditaburi bibit, lalu langkah berikutnya Siapkan:
- Pinset stailess
- Spatula stailess
- Bibit f2 / f3 (formula 2 / 3)
- Bisa menggunakan kapas atau bisa juga dengan potongan kertas atau koran ukuran 10 x 10cm
Langkah inokulasi baglog
- Sterilkan lokasi dengan menyemprotkan alkohol atau bisa dengan spertus ke sekeliling lokokasi yang untuk inokulasi, nyalakan lampu Bunzen dan hancurkan bibit f2 / f3 masih dalam kemasan dengan menggunakan spatula stainless, hingga membentuk butiran - butiran kecil (jangan terlalu halus)
- Buka karet pengikat dan buang kertas penutup plastik media tanam (baglog)
- Gunakan pinset stainless untuk mengambil hancuran bibit f2 / f3 atau langsung dicurah dari botol bibit f2 / f3. (pengambilan bibit diperkirakan 1 botol f2 / f3 dibagi 20 s/d 25 baglog)
- lalu taburkan kepermukaan atas media tanam
- lalu pasang kembali cincin dan tutup kembali dengan kertas atau dengan
- Baglog siap disimpn diruangan khusus , pada proses pembuatan baglog langkah ini dinamakan proses inkubasi atau pertumbuhan miselium.
STANDAR KOMPOSISI ADONAN PADA PROSES PEMBUATAN BAGLOG
Komposisi dibawah ini untuk skala 400 logBAHAN BAKU
BAHAN PENDUKUNG
- serbuk gergaji = 12 karung
- dedek/jagung = 1 karung
- kapur dolomit =3kg
- MOL Dekomposer / EM4 = 1/10 liter
- plastik pp =4kg
- kertas =0,5kg / kapas 1 kg
- karet =1/4kg
- Bibit f2 / f3 = 7 -8 botol
- bahan bakar gas oli 30 liter
Tidak ada komentar:
Posting Komentar